Seiring waktu berlalu, Internet mengalami evolusi dan mengubah cara hidup kita dalam bersosialisasi dengan orang lain dan cara kita untuk mengekspresikan diri. Dulu di era Web 1.0 dimana internet bersifat satu arah, dan statis, kita hanya bisa mencari dan melihat posting dari orang lain (read only) tanpa bisa memberi komentar, mendapatkan feedback atau suatu hasil diskusi yang bermanfaat. Kita hanya akan terpaksa menelan suatu informasi secara mentah, apakah informasi itu benar atau salah. Kita tidak bisa berbuat apa-apa. Degan kata lain interaksi yang terjadi sangat terbatas dan tertutup.
Sekarang, di era Web 2.0, dimana internet menjadi lebih interaktif dan dinamis. Tidak seperti pendahulunya, Web 2.0 menunjukan kekuatan sesungguhnya dari aplikasi internet. Berinterkasi dengan komunitas menjadi lebih menguntungkan dan terbuka, karena di era ini tidak lagi read only, tetapi read , write & share.
Era Web 2.0 membuat semua orang lebih mudah untuk mengekspresikan dirinya, berpartisipasi, dan membuat komunitas lewat situs jejaring sosial.
Lanskap bisnis telah menjadi datar dan horizontal. Segala aktor dalam lingkungan bisnis saling terhubung dan duduk sama rata Agen pembawa perubahan, kompetitor, konsumen, dan produsen saling membaur. Sebuah perushaan kecil sekarang bisa berkompetisi dengan perushaan raksasa yang sudan lama berdiri sekalipun.
Web 2.0 melahirkan gaya berbisnis yang baru, seperti: E-commerce dan E-business, Dimana kegiatan transaksi jual-beli dan pertukaran informasi menjadi lebih efektif dan efisien via networking.
Perkembangan internet dengan Web 2.0 membuat prosen horizontalisasi semakin cepat. Di dunia yang serba horizontal ini, berkat perkembangan teknologi internet, semua orang dapat saling berhubungan.
Aplikasi dan website Web 2.0:
sumber: Buku Connect! surfing new wave marketing.