Kamis, 11 April 2013

Proses Bisnis (penjualan) Tugas GSLC 11 April

Tugas GSLC  11 April

Business Driven Technology 


Proses Bisnis Toko Gunung Meledak

-Bagian Penjualan-

Raden Mas Susatyo Aryo Putranto / 1401111680 / 06PBY 




Toko Gunung Meledak adalah Toko yang menjual berbagai Perlengkapan berkebun dan telah berdiri sejak tahun1945. Berikut proses bisnis bagian penjualan toko yang banyak mendapat penghargaan piala oscar:

Pelanggan yang berkunjung ke Toko Gunung Meledak dan ingin membeli berbagai produk yang tersedia akan dilayani oleh para karyawan yang sedang bertugas. Petugas akan memberitahu barang apa saja yang tersedia dan mencatatnya (sales order).

Pelanggan yang sudah selesai memilih barang dan ingin membayar barang yang dibelinya bisa menuju kasir untuk proses pembayaran berdasarkan sales order.

Pembayaran bisa dilakukan secara tunai ataupun kredit.

Setelah Proses pembayaran, Administrasi akan membuat bukti pembayaran 2 rangkap untuk pelanggan dan toko. pelanggan yang telah mendapatkan bukti pembayaran boleh membawa pulang barang yang dibelinya.

Dari Bukti pembayaran akan dibuatkan laporan penjualan yang akan diberikan kepada manajer toko.


1. class pelanggan mempunyai atribut: nama_pelanggan, telp_pelanggan, dan primary key: id_pelanggan. class ini terhubung sales order.
2.class sales order memiliki primary key dari class lain karena namyak terhubung dengan class lainnya
class ini memiliki detail karena pilihan pelanggan yang beraneka ragam.
3.class produk juga memiliki detail, karena pilihan produk yang beraneka ragam.
4. class kasir terhubung ke class sales order karena kasir memerlukan sales order untuk melakukan proses pembayaran kepada pelanggan.
5.class pembayaran yang juga terhubung ke sales order, class ini memiliki 2 subclass yaitu: tunai dan kredit. menunjukan 2 cara pembayaran yang berbeda yang bisa dilakukan.
6.class bukti pembayaran. administratorlah yang membuat bukti pembayaran 2 rangkap untuk diberikan kepada pelanggan dan disimpan oleh toko.




Senin, 25 Maret 2013

Business Process Re-enginering

Sebelum mengerti apa itu Business Process Re-enginering (BPR) ada baiknya bila kita mengenal Business Process (BP).

Business Process
adalah sebuah kumpulan pekerjaan atau aktivitas yang saling berhubungan guna menyelesaikan masalah tertentu atau yang menghasilkan produk maupun layanan untuk mencapai suatu tujuan.

Business Re-enginering Process 
adalah pemikiran ulang secara fundamental dan perancangan ulang secara radikal atas proses-proses bisnis untuk mendapatkan perbaikan dramatis.

BPR meliputi analisis dan perancangan alir kerja (workflow) dan proses-proses dalam sebuah organisasi. Berdasarkan Daven ports (1990), proses bisnis adalah sekelompok tugas-tugas yang saling berhubungan secara logis, dilaksanakan untuk mencapai sebuah hasil bisnis yang jelas.
Re-engineering ("rekayasa ulang") adalah dasar dari perkembangan-perkembangan manajemen yang muncul belakangan ini.

Michael Hammer dan James Champy menyatakan bahwa Business Process Reengineering (BPR) adalah:
"Pemikiran dan perancangan ulang suatu sistem bisnis secara mendasar (fundamental) dan radikal untuk mendapatkan perbaikan secara dramatis pada saat kritis, dengan mengukur kinerja saat ini melalui elemen-elemen biaya, kualitas, pelayanan dan kecepatan."

empat kata kunci  BPR menurut Hammer yaitu fundamental, radikal, dramatis dan proses.

Perusahaan seperti General Motors (GM), American Airlines, Ford, atau Procter & Gamble (P&G) telah membuktikan BPR sebagai tools untuk melakukan efisiensi serta efektivitas operasi. GM merombak sistem informasinya dengan hanya memakai satu jenis platform saja, HP untuk printernya, Microsoft untuk sistem, kemudian Novel untuk sekuritasnya.

Perusahaan lain yang berhasil melakukan BPR:


1.Kantor cabang AT & T Global Business Communications System merancang dari awal cara memproses pesanan para pelanggan, sehingga mengurangi waktu penyampaian dari 8-12 minggu menjadi beberapa hari, bahkan menggunakan 35% lebih sedikit karyawan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.
2.Pilkington Optronics mengurangi waktu tunggu produksinya sampai lebih dari 50%meningkatkan keandalan penyampaian kepada pelanggannya menjadi 97%  dari sebelumnya 10% mengurangi nilai persediaan dan barang dalam proses sampai 70% menjadi 6,8 juta poundsterling dan meningkatkan penjualan per karyawan sampai 285%.
3.Bisnis otomotif  Lucas Industries memotong waktu tunggu produksi sampai mendekati 80% dan mengurangi waktu tunggu pengiriman pesanan sampai 70% menjadi 32 hari sebelum otomasi. Perusahaan ini berhasil menggandakan perputaran persediaannya mencapai peningkatan produktivitas sebesar 50% dan pengurangan biaya sebesar 25%.
4.Ford Company, Procter & Gamble adalah contoh perusahaan raksasa Amerika yang berhasil mengakomodasi BPR sehingga bangkit dari kelesuan yang mengancamnya. Di Indonesia, Telkom (sekalipun tak menuruti betul konsep BPR) juga berhasil mengadopsinya pada kepemimpinan Cacuk Sudaryanto.

Contoh Perushaan yang gagal dalam implementasi BPR:


TAURUS(Transfer and Automated Registration of Uncertified Stock) merupakan sebuah program yang bertujuan untuk mengubah sistem di London Stock Exchange, dari paper communication ke sistem otomatisasi. Proyek Taurus dimulai pada sekitar tahun 1980-an. Dengan 17 sistem yang diusulkan, para designer Taurus mencoba menggabungkan sistem-sistem tersebut. Namun ternyata hal tersebut menuai kegagalan dan mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Project Manager Taurus, Elliott Manley, memperkirakan bahwa pada saat proyek dihentikan, kerugian yang ditimbulkan sebesar £ 800 juta (meskipun the Financial Time edisi Nov. 3, 1993 melaporkan kerugian “hanya” sebesar £400 M). Padahal, anggaran awalnya adalah £ 6 juta. Dengan demikian, proyek Taurus ini telah mengalami keterlambatan selama 11 tahun dengan jumlah pengeluaran sebanyak 132 kali anggaran aslinya, namun tidak menghasilkan solusi yang nyata sama sekali.

Tahap -  Tahap Penting BRP:



 Tahap 1 - Persiapan

•    Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir SDM yang akan melakukan Reengineering.
•    Apa yang menjadi tujuan dan harapan eksekutif? Apa komitmen level mereka pada kegiatan ini?
•    Apa yang menjadi tujuan dari kegiatan ini?
•    Siapa yang seharusnya ada dalam tim? Kemampuan gabungan apa yang harus ada dalam tim?




Tahap 2 - Identifikasi

•    Kegunaan dari tahap ini adalah untuk mengembangkan dan memahami model proses dari bisnis
•    Apa yang menjadi bisnis proses utama organisasi?
•    Bagaimana proses-proses tersebut berinteraksi dengan pelanggan dan pensuplai?
•    Apa yang menjadi strategi kita? Apa nilai tambah proses kita?
•    Apa yang seharusnya kita re-Engineer dalam waktu 90 hari, 1 tahun, atau 2 tahun?


Tahap 3 – Penyusunan Visi

•    Kegunaan dari tahap ini adalah untuk membangun visi dan tujuan dari kinerja yang dihasilkan
•    Bagaimana sumber daya, informasi, dan alur kerja melalui proses-proses dalam organisasi?
•    Mengapa kita melaksanakan cara yang kita lakukan saat ini?
•    Apa kunci kekuatan dan kelemahan dari proses yang akan di re-Engineer?
•    Bagaimana perusahaan lainnya menangani kompleksitas prosesnya?
•    Apa ukuran yang seharusnya kita gunakan untuk melakukan komparasi kinerja terbaik kita di perusahaan?

Tahap 4A – Desain Teknis

•    Kegunaan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan sebuah rancangan proses yang mampu mengakselerasikan pencapaian Visi dari perusahaan
•    Sumber daya teknis dan teknologi apa yang kita perlukan pada tahap proses re-Engineering?
•    Bagaimana sumber daya dan teknologi tersebut dapat diupayakan?
•    Informasi apa yang digunakan pada saat dilakukan re-Engineering?
•    Bagaimana elemen teknis dan sosial berinteraksi?

Tahap 4B – Desain Sosial

•    Kegunaan dari tahap ini adalah menspesifikasikan dimensi sosial dari proses yang baru
•    Teknik dan sumber daya manusia seperti apa yang perlu di re-Engineer? Aktivitas apa yang menjadi tanggungjawab tim reengineering?
•    Apa target dan ukuran yang harus dibuat?
•    Program pelatihan apa yang diperlukan?

Tahap 5 – Transformasi

  • Kegunaan dari tahap ini untuk mengimplementasikan desain proses yang dihasilkan di Tahap 4 (4A dan 4B)
  • Kapan kita memonitor proses? Bagaimana kita mengetahui apakah kita dalam track/jalur atau tidak?
  • Mekanisme apa yang harus kita kembangkan untuk menyelesaikan permasalahan yang saat ini belum terpikirkan?
  • Bagaimana kita melanjutkan momentum dari perubahan yang terjadi?
  • Teknik apa yang harus kita gunakan untuk menyempurnakan organisasi?
  • Tahapan BPR di atas dapat dipahami secara rinci dari buku referensi yang disarankan
  • Ujung dari analisis proses bisnis ini adalah pemodelan yang dibuat dengan metode yang beragam (tergantung dari kebutuhan yang ada)
  • Beberapa ragam instrumen pemodelan yaitu:
            •    UML (Unified Modelling Language)
            •    DFD (Data Flow Diagram


Kesimpulan:
Suatu sistem informasi dapat dikembangkan karena adanya kebijakan dan perencanaan telebih dahulu. Tanpa adanya perencanaan sistem yang baik, pengembangan sistem tidak akan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Tanpa adanya kebijakan pengembangan sistem oleh manajemen puncak, maka pengembangan sistem tidak akan mendapat dukungan dari manajemen puncak tersebut.

Kamis, 27 Desember 2012

e-marketplace



E-marketplace adalah situs di internet (tentunya di internet) yang mempertemukan antara pembeli dan pnjual. Namun wikipedia memberikan perngertian bawa Ecommerce adalah Pasar perdagangan elektronik di mana perusahaan mendaftarkan diri sebagai penjual atau pembeli untuk berkomunikasi dan melakukan bisnis melalui Internet.

E-MarketPlace merupakan model E-Business yang berhubungan dengan penjual dan pembeli (seller & buyer). E-MarketPlace di Indonesia merupakan salah satu media penggerak ekonomi nasional dalam rangka menghadapi era globalisasi. Untuk itu, perlu dikembangkan E-MarketPlace yang teratur, wajar dan efisien.

Tujuan
- Untuk menghubungkan antara penjual dan pembeli dalam suatu cakupan wilayah (MarketPlace) untuk melakukan transaksi.
- Untuk memudahkan informasi mengenai kegiatan transaksi dan arus barang.
- Mengetahui apakah kegiatan perdagangan yang terjadi sudah berjalan secara efisien, apabila ditinjau dari besarnya biaya yang harus ditanggung.




Fokus E-MarketPlace
E-MarketPlace yang ditawarkan pada kedua pendapat ahli di atas, ditujukan pada kegiatan transaksi yang dilakukan oleh seorang penjual kepada beberapa pelanggannya pada sistem-nya. Keuntungan yang diperoleh dari E-MarketPlace yang ditawarkan adalah:
- Pembeli
o Mempermudah pencarian dan pembandingan produk.
o Pembeli mendapatkan harga yang bersaing karena adanya persaingan harga secara global.
o Mengurangi biaya pengadaan barang
- Penjual
o Mempermudah pencarian pembeli-pembeli baru
o Penjual dapat menawarkan produk andalannya
o Mengurangi biaya transaksi dan sales
o Dapat menjadi sarana promosi produk, sehingga menghemat biaya promosi




Manajemen paket aplikasi yang dibutuhkan dalam membangun suatu E-MarketPlace yang online adalah sebagai berikut:

· Domain name
Virtual Domain Site, unique IP Address (IP address yang mudah dikenali), dan domain name registration (nama domain yang telah terdaftar)
· Web pages
· ForumDengan forum pengunjung / pelanggan dapat memberikan tanggapan, saran, dan pertanyaan mereka.
· Modul Manajemen Katalog Produk
· Shopping Cart Management
· Payment Gateways
· Search engine
· Form Feedback
· Maintenance 4 bulan sekali dilakukan perbaikan dan pengembangan sistem lama.
· Site Promotion Melakukan promosi melalui media elektronik lainnya.
· SupportAdanya ketersediaan informasi penolong (help) 24 jam sehai / 7hari seminggu , e-mail support


Dari munculnya elektronik marketplace, terutama internet merubah beberapa hal dalam proses untuk trading dan supply chain.

1. Informasi yang lebih bagus dalam lingkungan bertransaksi & hubungan.
2. Biaya untuk mencari informasi yang lebih rendah untuk buyer.
3. Menghilangkan informasi yang membingungkan bagi seller & buyer.
4. Pembeli dan penjual bisa berada di tempat yang berbeda.


Sumber: google.com, binusmaya.com

Mobile Commerce part.2: Mobile Technology






Area Aplikasi Mobile Commerce

• Business-to-Customer
– Personalisasi aplikasi e-commerce

• Misal: membandingkan harga barang
– Bisnis barang digital

• Misal: menjual aplikasi Java MIDP, Video, MP3, ringtone
– Improvisasi layanan yang sudah ada

• Misal: marketing sesuai dengan profile pemakai
• Business -to- Business
– Mobile supply chain management
– Mobile commerce

• Business-to-Employee
– Mobile Sales Marketing

• Government and Public services
– Polisi mengecek data SIM, pemilik mobil
– Perawat mengecek data medis pasien
– Public Hotspot




Mobile Portals 
– These are customer channels, optimized for mobility,
that aggregates and provides content and services to
mobile users.

– The services provided by mobile portals include:
• News
• Sports
• E-mail
• Entertainment
• Travel information
• Restaurants
• Event information
• Leisure-related services (e.g., games, TV and movie listings)
• Community services
• Stock trading



Mobile Enterprise
– Terhubung ke berbagai kegiatan perusahaan
• Perlu akses email, database dan im
– Pengaksesan file
• Perlu mobile client untuk download, view dan sinkronisasi
dokumen
– Supporting salespeople during customer visits
– Optimisasi penjadwalan dan perpindahan
• Perlu aplikasi location-aware
– Pengaksesan portal web perusahaan





Keuntungan mobile technology
• Extreme Personalization
– Ponsel diantara dompet dan kunci motor
– Tempat menyimpan segala informasi pribadi

• Pengaksesan Informasi setiap saat dan dimanapun
– Memungkinkan kita untuk bekerja, belanja atau bermain tanpabatasan-batasan waktu  dan tempat tempat
• Mobilitas tinggi tanpa kerumitan kabel (W-LAN) & Instalasijaringan yang cepat

• Kompatibel yang tinggi dengan teknologi lain
– Standarisasi perangkat

• Cocok untuk daerah yang belum ada infrastruktur

• Reduksi biaya : dalam kasus pengembangan, pemindahan
maupun perubahan konfigurasi LAN


Kekurangan
• Harus LoS (Line of Sight)
• Protocol Security
• Interferences (Pesawat? Gelombang?)
• Sensitif terhadap cuaca
• Keterbatasan jarak (10-100m)
• Izin penggunaan Frequency
– Menggunakan frekuensi 2.4 GHz

Sumber: http://lecturer.ukdw.ac.id, google.com, http://20111690nd.blogspot.com


Mobile Commerce



Mobile Commerce
adalah Perdagangan melewati media telekomunikasibergerak seperti Telepon selular WAP atau PDAnirkabel, WID, WED, atau mobile computer.


– Can be done via the Internet, private communication lines, smart cards, etc.
– Creates opportunity to deliver new services to existing customers and to attract new ones



Sebagai derivasi aplikasi teknologi E-commerceM-commerce memiliki karakteristik yang tidak dimiliki teknologi pendahulunya. Karakteristik M-commerce adalah sebagai berikut:
  • Ubiquity, aplikasi M-commerce dapat digunakan dimana pun pengguna berada dan dalam situasi apa pun. Dengan kata lain layanan M-commerce tersedia kapan pun dan dimana pun dibutuhkan.
  • Reachability, melalui perangkat handset pengguna dapat bertransaksi dan berkomunikasi dengan pihak lain yang tidak terjangkau karena perbedaan ruang dan waktu.
  • Localization, M-commerce memberikan layanan aplikasi informasi lokasi yang dibutuhkan oleh pengguna berdasarkan lokasi fisik penggunanya (location based services-LBS).
  • Personalization, aplikasi M-commerce hanya dapat digunakan oleh pengguna yang memiliki handset karena adanya perbedaan penomoran atau nomor unik yang dikeluarkan oleh penyelenggara telekomunikasi.
  • Dissemination, handset memungkinkan pengguna menerima dan menyebarluaskan informasi secara cepat dan kini (saat itu juga).


beberapa contoh m-commerce:
  1. pembayaran tagihan menggunakan mobile phone atau handheld devices

  2. menggunakan pengenalan suara pada telepon seluler untuk membeli karcis bioskop (pengenalan suara untuk memulai transaksi pada jaringan data wireless)

  3. pembelian tiket penerbangan menggunakan handheld devices

  4. pembayaran untuk file mp3 yang di download melalui telepon seluler dan handheld devices

  5. pembelian stok menggunakan telepon seluler atau handheld devices dan memulai jaringan wireless yang dihubungkan ke intranet penyalur.
Sistem struktur M-commerce lebih kompleks dibandingkan sistem struktur E-commerce karena melibatkan komponen dalam komunikasi bergerak. Sistem struktur M-commerce meliputi aplikasi, mobile station, mobile middleware, wireless network, wired network, dan host computer.

  • Aplikasi M-commerce, merupakan jenis layanan yang dibangun di atas M-commerce seperti disebutkan dalam tabel 1.
  • Mobile stations, adalah perangkat handset yang menjadi antar muka pengguna ketika aktivasi aplikasi M-commerce. Saat ini semua handset mendukung aplikasi M-commerce sederhana seperti teks sedangkan aplikasi yang lebih kompleks dengan visualisasi dapat digunakan handset cerdas seperti iPAQ, Communicator, Palm.
  • Mobile middleware, adalah layer perangkat lunak yang digunakan antara sistem operasi handset dan aplikasi M-commerce. Perangkat lunak akan mentranslasikan permintaan oleh handset ke server dan sebaliknya. Perangkat lunak yang umum digunakan adalah WAP (wireless application protocol), i-mode, Java, dan beberapa aplikasi menggunakan Visual Basic dan Delphi.
  • Wireless network, merupakan infrastruktur yang mendukung komunikasi nirkabel dimana mobilitas pengguna menuntut akses tanpa batas. Jaringan nirkabel yang digunakan dapat berupa Wireless Local Area Network (WLAN) dan Wireless Wide Area Network (WAN).
  • Wired network¸ adalah infrastruktur server yang digunakan oleh perusahaan.
  • Host computer, adalah perangkat komputer yang menjalankan dan menyimpan informasi aplikasi M-commerce. Komponen utama host adalah web server, database server, dan program aplikasi.


Beberapa Keuntungan menggunakan M-commerce
  • kepuasan pelanggan, penghematan baiya dan peluang bisnis baru

  • dapat dilakukan dimana saja dengan light-weighted device

  • pemilik tunggal mempunyai pengendalian atas data sedangkan mobile devices dapat diselaraskan

  • dapat membawa penjual dan pembeli bersama-sama dengan mudah sehingga memungkinkan untuk mendapatkan laba yang lebih besar dan hubungan dengan pelanggan menjadi dekat.
Beberapa Kerugian dalam penggunaan M-commerce, yaitu:
  • Mobile device tidak biasanya menawarkan grafik atau daya proses suatu PC

  • layar yang kecil dari mobile device membatasi kompleksitas aplikasi

  • masing-masing jaringan mempunyai pendekatan yang berbeda terhadap pemahaman m-commerce



G-enerations
 –1G: 1979-1992 wireless technology
 –2G: current wireless technology; mainlyaccommodates text
 –2.5G: interim technology accommodates graphics
 –3G: 3rd generation technology (2001-2005)supports rich media (video clips)
 –4G: will provide faster multimedia display (2006-2010)


Tantangan m-commerce
• Security, protocol, standards
• Usability user interface
• Heterogeneous Technologies – Platform, programming language, databases, etc
• Business Model Issues


Limitations of m-Commerce
• Usability Problem
– small size of mobile devices (screens, keyboards, etc)
– limited storage capacity of devices
– hard to browse sites
• Technical Limitations
– lack of a standardized security protocol
– insufficient bandwidth


Sumber:http://www.scribd.com, http://biginaict.wordpress.com, http://edukasi.kompasiana.com

e-business: kiat membangun, faktor kegagalan, dan aplikasi pendukung





Membagun E-business yang sukses



• Membenahi terlebih dahulu sistem pengelolaan sumber daya perusahaan secara terpadu.

• Membuat perencanaan investasiteknologi secara mendetail dan komprehensif.
• Menentukan arah investasi teknologi untuk menjawab kebutuhan jangka panjang.
• Membentuk struktur organisasi yang fleksibel dan adaptif terhadap perubahan.
• Melakukan kerjasama kondusif dengan berbagai mitra bisnis (vendor, pemasok barang, lembaga keuangan, dan lain sebagainya).



Faktor -faktor penyebab kegagalan E-business

• Tidak ada komitmen yang utuh dari manajemen.
• Penerapan e-business tidak diikuti proses change management.
• Tidak profesionalnya vendor teknologi informasi yang menjadi mitra
bisnis
• Buruknya infrastruktur komunikasi
• Tidak selarasnya strategi TI dengan strategi perusahaan.
• Adanya masalah keamanan dalam bertransaksi
• Kurangnya dukungan finansial
• Belum adanya peraturan yang mendukung dan melindungi pihak-pihak
yang bertransaksi (cyberlaw),
• Menggunakan target jangka pendek sebagai pijakan investasi ebusiness.



E-Business Application 

• EAI (Enterprise Application Integration)
merupakan konsep integrasi berbagai proses bisnis dengan memperbolehkan mereka saling bertukar data berbasis message.



• SCM (Supply Chain Management)
manajemen rantai supply secara otomatis terkomputerisasi.
Supply Chain adalah sebuah sistem yang melibatkan proses produksi , pengiriman, penyimpanan , distribusi dan penjualan produk dalam rangka memenuhi permintaan akan produk tersebut.Supply chain didalamnya termasuk seluruh proses dan kegiatan yang terlibat didalam penyampaian produk tersebut sampai ketangan pemakai (konsumen).



Sumber: google.com, binusmaya.com, buku new wave marketing, Connect!

e-commerce part.2


Kemampuan E-Commerce

• OTOMATISASI, proses otomatisasi yang menggantikan proses manual.(“enerprise resource planning”concept)

• INTEGRASI, proses yang terintegrasi  yang akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses. (“just in time” concept)

• PUBLIKASI, memberikan jasa promosi dan komunikasi atas produk dan jasa yang dipasarkan secara elektronik. (“electronic cataloging” concept)

• INTERAKSI, pertukaran data atau informasi antar berbagai pihak yang akan meminimalkan “human error” (“electronic data interchange/EDI” concept)

• TRANSAKSI, kesepakatan  antara 2 pihak untuk melakukan transaksi yang melibatkan institusi lainnya (pihak ketiga) sebagai pihak yang menangani pembayaran (“electronic payment” concept)


Manfaat E-Commerce

• Jenis bisnis baru
• Market exposure, melebarkan jangkauan
• Memperpendek waktu product cycle
• Meningkatkan customer loyality
• Mengurangi biaya produksi dan promosi
• Mengurangi biaya inventory Mengurangi biaya komunikasi
• Hampir tidak terlihat perbedaan antara perusahaan besar dan kecil
• Memudahkan konsumen memilih barang, 24 jam nonstop
• Mempercepat dan mempermudah transaksi
• Memungkinkan barang dijual lebih murah


Hambatan / Tantangan E-Commerce

• Infrastruktur telekomunikasi yang masih terbatas dan mahal

• Delivery channel
– Pengiriman barang masih ditakutkan hilang di jalan.
– Ketepatan waktu dalam pengiriman barang
– Jangkauan daerah pengiriman barang
• Kultur dan Kepercayaan (trust)

• Security

• Munculnya jenis kejahatan baru
– Penggunaan kartu kredit curian / palsu
– Penipuan melalui SMS, kuis

• Ketidakjelasan hukum
– Digital signature
– Uang digital / cybermoney
– Status hukum dari paper-less transaction


Keuntungan e-Commerce
  1. Bagi Perusahaan, memperpendek  jarak, perluasan pasar, perluasan  jaringan mitra  bisnis  dan  efisiensi,  dengan  kata  lain  mempercepat  pelayanan  ke pelanggan, dan pelayanan  lebih responsif, serta mengurangi biaya-biaya yang berhubungan  dengan  kertas,  seperti  biaya  pos  surat,  pencetakan,  report,  dan sebagainya sehingga dapat meningkatkan pendapatan.
  2. Bagi Consumen, efektif, aman secara fisik dan flexible
  3. Bagi Masyarakat Umum, mengurangi  polusi  dan  pencemaran  lingkungan, membuka peluang kerja baru, menguntungkan dunia akademis, meningkatkan kualitas SDM .
Kerugian e-Commerce 
  1. Meningkatkan Individualisme, pada perdagangan elektronik seseorang dapat bertransaksi  dan  mendapatkan  barang/jasa  yang  diperlukan  tanpa  bertemu dengan siapapun.
  2. Terkadang  Menimbulkan  Kekecewaan,  apa  yang  dilihat  dilayar  monitor komputer kadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata. 


Sumber: http://lecturer.ukdw.ac.id, http://juansyah.wordpress.com, binusmaya.com, google.com